Meningkatkan Minat Baca Melalui Pendidikan di Masa Pandemi
Pendidikan berperan sebagai fondasi utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Di tengah pandemi, sistem pendidikan harus beradaptasi, terutama dengan penerapan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang memaksa klik disini semua pihak untuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar. Teknologi pembelajaran telah dirancang agar seefisien mungkin, contohnya termasuk Google Classroom, formulir, e-Library Erlangga, dan platform lainnya. Seiring dengan transisi menuju sistem pembelajaran berbasis teknologi 4.0 dan perkembangan ke 5.0, Sekolah Dasar Suster Pontianak turut berkontribusi dengan mengimplementasikan metode pembelajaran berbasis teknologi.
Literasi membaca merupakan budaya yang dibangun di dalam sekolah melalui program perpustakaan. Sebagai guru, penting untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa agar menjadi kebiasaan. Namun, tantangan dalam pembelajaran daring juga sangat nyata, sering kali siswa kurang bijaksana dalam pemanfaatan teknologi, misalnya dengan menghabiskan waktu di gadget untuk bermain game atau bersosial media untuk hal-hal yang tidak penting, yang berdampak negatif pada minat baca mereka.
Guru idealnya menjadi teladan yang baik bagi siswa, di mana sikap positif guru akan ditiru oleh mereka. Melalui motto, visi, dan misi Sekolah Dasar Suster Pontianak, guru dapat mendorong siswa untuk lebih berfokus pada literasi membaca, sehingga dapat meningkatkan daya baca mereka. Minat baca siswa akan tumbuh jika guru secara rutin memberikan informasi terkait perkembangan perpustakaan sekolah seiring dengan penerapan PJJ. Selain itu, guru juga berperan dalam memotivasi siswa untuk menggunakan gadget secara bijak, misalnya dengan mencari referensi materi pelajaran yang diberikan.
Kebiasaan baik dalam membudayakan literasi membaca di Sekolah Dasar Suster Pontianak menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai pendidik. Dengan tingginya minat baca di antara siswa, kami merasa ikut berkontribusi dalam pelayanan kepada sesama, mengikuti contoh Kristus Yesus yang “datang ke dunia untuk melayani, bukan untuk dilayani.”
Tulisan ini masih memerlukan berbagai masukan dan referensi agar dapat diperbaiki di masa yang akan datang. Kami sebagai guru berharap bahwa melalui literasi membaca ini, dampak positif akan muncul dan minat baca siswa, khususnya di Sekolah Dasar Suster Pontianak, akan meningkat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat berkontribusi pada kemajuan pendidikan di Indonesia selama masa pandemi.